Wednesday, March 6, 2013

MUSASHI

Ada beberapa buku yang berpengaruh besar pada kehidupanku. 
Mushasi - Eiji Yoshikawa
Taiko - Eiji Yoshikawa
Management - kathryn M. Bartol & David C
Wealth a nations - Adam Smith
Injil juga tentunya karena aku seorang Katolik.

Mari kita bicara tentang Musashi.


Manusia tak pernah meninggalkan rasa cinta dan benci selama hidupnya.

Dunia ini selalu penuh dengan bunyi gelombang.
Gelombang perasaan datang dan pergi, bersama seiring waktu.
Ikan-ikan kecil menyerahkan diri mereka kepada gelombang. 
Menari.
Menyanyi dan bermain.
Siapakah yang bisa mengenal hati laut dibawahnya?
Siapa yang kenal akan kedalamannya.

Kisah seorang Ronin (Samurai yang tidak memiliki tuan). Seorang Samurai rendahan yang kemampuan pedangnya sangat terbatas. Perjuangan tanpa mengenal menyerah untuk menjadi seorang ahli pedang. Ditinggalkan segala hal yang akan menghalangi jalannya untuk menambah kemampuan menjadi ahli pedang.
Banyak cobaan = Perang, permusuhan, kegagalan dan fitnah
Dan
Banyak godaan = Harta, tahta dan wanita
Mushasi mengajarkan, bahwa kita harus focus pada tujuan akhir kita. Dengan segala upaya tujuan itu harus diraih.Walau nyawa, kesehatan, harta dan keluarga harus dipertaruhkan.“Lakukan hal yang tidak akan kamu sesali…”

Musashi adalah seorang anak desa yg berasal dari miyamoto, prefektur Harima.nama aslinya adalah Shinmen Takezo, seorang ahli ilmu pedang warisan dari ayahnya, dia adalah orang yg bertubuh besar pada masanya (dikatakan setinggi 180cm). ketika perang sekigahara, dia bergabung dengan pasukan timur yg dipimpin oleh Ishida Mitsunari dari klan Toyotomi bersama dengan sahabatnya yg bernama Matahachi.Pihak toyotomi mengalami kekalahan pada perang Sekigahara, dan otomatis tampuk kepemimpinan jepang beralih tangan kepada pihak Tokugawa, pada akhirnya Tokugawa Ieyasu mengangkat dirinya menjadi sang Shogun dan pusat pemerintahan dari Kyoto dipindah ke Edo. zaman awal pemerintahan Ieyasu disebut sebagai zaman Edo.Takezo dan Matahachi termasuk prajurit yg masih selamat dalam perang itu, mereka berdua menjadi buronan sebagai pihak yg kalah. dalam pelariannya Takezo dan Matahachi terlibat konflik dikarenakan Matahachi mengkhianati Takezo karena tergoda oleh janda cantik yg menggairahkan yg bernama Oko.
Takezo sendirian pulang kembali kedesa untuk mengabarkan kepada keluarga Matahachi kejadian yg sebenarnya, tetapi ibu Matahachi yg bernama Osugi marah besar kepada Takezo lalu menyebarkan fitnah kepada penduduk desa untuk membunuh Takezo. Takezo menjadi buronan oleh warga desanya sendiri, dia akhirnya dapat ditangkap oleh seorang biksu aliran Zen yg bernama Takuan Soho.

Takezo dapat melarikan diri karena ditolong oleh seorang wanita bernama Otsu, dia wanita cantik, lembut, dan baik hati, yg pada akhirnya menaruh hati terhadap Musashi.
dalam pelariannya Takezo kembali tertangkap oleh Takuan, lalu dalam masa penahanannya Takezo belajar untuk lebih tenang dan mempelajari kitab seni perang Karangan Sun Zi / Sun Tzu. setelah dirasa cukup matang lalu Takuan melepaskan Takezo dan merubah namanya manjadi "Miyamoto Musashi", nama ini atas dasar Miyamoto sebagai asal daerahnya dan Musashi adalah pengucapan lain dari kanji penulisan "Takezo", jadi nama ini mengandung arti "Musashi dari Miyamoto. Takuan Soho juga bisa diobilang "guru" bagi Musashi.

Musashi mengembara untuk memperdalam seni perang dan mempunyai Prinsip Jalan Pedang, dalam pengembaraannya dia bertekad untuk menjadi pemain pedang Nomer satu se-jepang, untuk itu dia mulai menantang beberapa perguruan pedang ternama di jepang seperti aliran Yoshioka dan aliran Yagyu. Pertempuran dengan perguruan Yoshioka berjalan penuh dengan kekerasan dan dendam dikarenakan Musashi berhasil mengalahkan kedua pemimpin klan itu (Yoshioka Seijuro dan Yoshioka Denshichiro), dendam pun berlanjut dengan rencana mengeroyok Musashi di kuil Ichijoji, disebutkan bahwa Musashi sendirian melawan sekitar 70-80 orang yg bersenjatakan pedang dan senapan, ajaibnya Musashi dapat mengalahkan mereka semua.

pertempuran Ichijoji itu disaksikan oleh Sasaki Kojiro yg lalu menaruh rasa takut tarhadap Musashi, tapi karena merasa iri akan keterkenalan musashi membabat puluhan orang Yoshioka, Kojiro menebar fitnah terhadap kabar mengenai Musashi. semenjak saat itu Kojiro menetapkan Musashi sebagai rivalnya.

Musashipun akhirnya bertemu kembali dengan Otsu dan Jotaro (murid Musashi), karena Musashi berjanji jika dia masih hidup setelah pertempuran Ichijoji dia akan menemui Otsu. suatu saat Musashi khilaf birahinya dan hampir "menyentuh" Otsu, Musashi lalu malu dan meninggalkan Otsu, lalu dia berkata bahwa dia memang masih belum matang, dia harus membuang jauh-jauh yg dinamakan dengan "jalan cinta", dia harus berpegang teguh terhadap "jalan pedang" yg  ditekuninya.

Musashi melanjutkan pengembaraannya sendirian, dia bertemu dengan berbagai macam lawan tangguh seperti Shisido Baiken, Muso Gonnosuke, dan Yagyu Munenori. Musashi dikatakan sama sekali belum pernah terkalahkan dalam pertarungan.
dalam perjalanannya Musashi juga mengangkat Murid kedua setelah Jotaro, dia bernama Miyamoto Iori yg pada akhirnya menjadi anak angkatnya.

setelah dirasa puas dalam pengembaraannya Musashi lalu berpikir untuk mendalami bercocok tanam, seni lukis dan pahat, dia tidak lagi berkelana mencari musuh. disebutkan juga dalam suatu kisah Musashi melawan bandit gunung bersama-sama dengan warga desa, dia berperan besar untuk membangkitkan semangat warga yg selama ini selalu dibawah tekanan para bandit gunung.

musashi sedang dalam masa "break" lalu cerita beralih ke Sasaki Kojiro. Setelah kejadian Ichijoji, Kojiro semakin mantap dalam ilmu pedangnya, dia adalah seorang jenius ilmu pedang. terkenal dengan jurusnya "Tsubame Gaeshi" (tebasan burung walet) dan pedangnya The Drying Pole (galah pengering). Pedangnya dinamakan "Galah" karena ukurannya yg memang sangat panjang (1.5m), dikabarkan bahwa jenis pedang Kojiro adalah Tachi. tebasan pedang Kojiro sangat akurat dan halus, benar-benar sangat bertolak belakang dengan Musashi yg kasar dan tidak punya guru. dari segi teknik tentu saja Sasaki Kojiro lebih hebat.

Kojiro juga berkelana untuk menjadi seorang pendekar pedang No.1, untuk itu dia berusaha untuk menjadi samurai (bekerja kepada Daimyo) yg hebat agar namanya diakui. seperti Musashi, Kojiro juga menantang beberapa perguruan Kendo terkenal dan semua bisa dikalahkan dengan mudah. nama Sasaki Kojiro Ganryu akhirnya terkenal sebagai samurai hebat di jepang, dia juga mempunyai perguruan dan menciptakan aliran baru yg disebut Ganryu.

Shogun saat itu (Tokugawa Hidetada - putra dari Ieyasu yg sudah mangkat) sedang mencari orang untuk menjadi kepala samurai dan pelatih keshogunan, berbagai nama pun menjadi nominasi, salah satu kandidat terbesar adalah Miyamoto Musashi. Kojiro sangat marah terhadap kabar itu, lalu dia menyebar fitnah yg buruk mengenai Musashi agar gagal diterima menjadi pelatih keshogunan, nama Musashipun terkenal jelek akibat fitnah dari Kojiro. siasat Kojiro berhasil dengan sukses, Musashi tidak jadi diangkat manjadi pelatih Shogun. lalu Kojirolah yg berhasil memperoleh kedudukan itu.

Musashi sangat kecewa terhadap keputusan itu, tapi apa boleh buat dia tidak bisa berbuat apa-apa, frustasi itu berbuah ke pengasingan diri selama berminggu-minggu, Musashi menjauhi dunia luar sedangkan nama Kojiro semakin melambung.

biarpun Kojiro sudah menjadi pelatih keshogunan, tetapi masih banyak orang yg menganggap bahwa Musashi "si penakhluk klan Yoshioka" adalah yg terhebat, Kojiro gusar dengan perkataan seperti itu. dia lalu mempunyai rencana mengadakan duel antara dirinya dengan Musashi.

Musashi yg depresi sama sekali nggak mau menunjukkan wajah di depan umum. sehari-hari dia hanya termenung, melamun, dan bertanya-tanya "apa sebenarnya aku ini?". disisi lain Kojiro dan komplotannya sedang mencari-cari Musashi untuk diajak duel tapi tidak kunjung ketemu juga. Ide kotor pun muncul dari pihak Kojiro untuk menjelek-jelekkan Musashi bahwa dia tidak berani menerima tantangan duel, karena harga diri orang jepang sangat tinggi dan pasti dia akan terpaksa menerimanya. kabar bahwa "musashi seorang pengecut"pun terkenal dimana-mana bahkan sampai juga ketelinga Musashi, bukannya marah, tapi musashi dengan enteng menerima kenyataan itu, dia sama sekali sudah tidak memiliki gairah untuk bertarung dengan siapapun juga.

suatu hari Musashi bertemu dengan seorang pendeta, dia memohon agar diberi pencerahan dan jati diri, Musashi pun lalu sadar bahwa hal yg dilakukan belakangan ini benar-benar salah, dia sama dengan seorang pengecut karena tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya tidak terpilih menjadi seorang pelatih keshogunan.
dengan pasti musashi melanjutkan kehidupannya dengan lebih bergairah dan penuh semangat kembali, dia teringat akan tantangan dari sang samurai terhebat, Sasaki Kojiro Ganryu.

Musashi akhirnya berniat meladeni tantangan itu, dalam perjalanannya menuju tempat duel dia bertemu dengan semua orang yg pernah terlibat dengannya seperti Matahachi, Akemi, Osugi, Koetsu, Iori, Jotaro, dan wanita yg paling dicintainya Otsu. mereka semua memberikan support bagi Musashi. Otsu menangis ketika dia bertemu dengan Musashi, Musashipun menghiburnya dengan berkata "Istri seorang samurai tidak akan pernah menangis", disini jelas mengatakan bahwa sebenarnya Musashi selalu membalas cinta Otsu, dan berniat menjadikan Otsu sebagai istrinya. kisah cinta antara mereka memang benar-benar sebuah Dillema, disatu sisi Musashi sangat mencintai Otsu, tapi dilain sisi Musashi terus berprinsip untuk menekuni jalan pedang dan menjauhi jalan cinta.

Perahu sampan pun disiapkan untuk menuju tempat duel yg diselenggarakan di sebuah pulau kecil bernama Funashima. dalam perjalanan menuju pulau itu Musashi terus memikirkan strategi yg bagus untuk menghadapi Kojiro, dia teringat dalam pertarungan dengan klan Yoshioka dulu dia menerapkan strategi dengan memanfaatkan Psikologis manusia. pertarungan dengan Seijuro dia sengaja terlambat datang untuk membuat Seijuro kesal dan akhirnya lengah, dengan Denshichiro juga demikian. tapi saat pengeroyokan di Ichijoji dia merubah taktik dengan datang jauh lebih awal, karena mereka pasti menduga bahwa Musashi akan sengaja terlambat lagi, ketidak siapan mereka menyambut musashi mengakibatkan kekalahan.

Musashi memutuskan strategi terlambat datang untuk membuat Kojiro kesal dan emosi, musashi beranggapan orang yg emosi akan lebih mudah untuk dikalahkan. lalu Musashi melihat senjatanya sendiri dan membandingkan dengan senjata Kojiro. Tachi akan lebih unggul dalam jangkauan dibandingkan dengan Katana miliknya, Musashi melihat dayung disampingnya dan muncul sebuah ide untuk menggunakan pedang dari kayu, dia memahat dayung itu dengan Wakizashi (pedang pendek) menjadi sebuah pedang kayu sepanjang hampir 2 meter, dengan itu dia bisa menutupi kekurangan senjatanya dengan drying pole milik Kojiro.

Pulau Fuma sudah dipenuhi oleh pejabat-pejabat yang ingin menyaksikan duel bersejarah itu, namun Musashi tidak kunjung tiba sesuai dengan Janjinya. Kojiro semakin gusar dan marah akibat terlambatnya Musashi sampai berjam-jam, dia sudah tidak sabar untuk membuktikan bahwa dirinya adalah pemain pedang No.1 dan Musashi bukan apa-apa baginya. dia yakin bahwa Musashi sudah lari ketakutan.

dari kejauhan mulai terlihat sebuah perahu kecil, dengan seseorang yg berdiri di haluan menggenggam pedang kayu yg sangat panjang dan memakai ikat kepala dikeningnya. itu dia, itu Musashi telah datang.
"Huhh.... aku kira kau telah lari ketakutan Musashi, ayo kita bertarung untuk membuktikan siapa yang paling kuat"
Musashi turun dari kapal, katana dan Wakizashinya ditinggalkan di perahu, dia hanya membawa pedang kayu yg masih kasar ukirannya menuju ketempat Kojiro.
"Ayo Musashi, aku Sasaki Kojiro Ganryu akan menghadapimu" kojiro merasa diremehkan karena Musashi hanya bersenjatakan pedang kayu untuk menghadapinya, ia menarik pedang galah pengeringnya dan membuang sarung pedangnya ke pasir pantai.
melihat Kojiro membuang sarung pedangnya membuat Musashi sadar bahwa Kojiro sedang terburu-buru, lalu ia berseru
"Kau sudah kalah Kojiro"

kedua orang hebat itu saling mendekat dan melancarkan serangan, sabetan pedang Kojiro sungguh dahsyat, Musashi bersusah payah menghindar.
"Crash..." sabetan Kojiro mengenai kepala Musashi, dan semua orang menyangka bahwa pertandingan telah selesai dan dimenangkan Kojiro dengan memenggal kepala Musashi, tidak pedang Kojiro hanya memutuskan ikat kepala Musashi yg telah terbang ke udara dan menyayat sedikit daging dikeningnya. Kojiro belum sempat menarik napas lalu sebuah hantaman pedang kayu telah mendarat telak dikepala Kojiro "PRAKK...", suara tengkorak yg remuk terdengar memenuhi seluruh pulau, Kojiro lemas dan terbanting ke pasir dan rumput pulau itu.

jantung Musashi berdebar-debar.... sungguh pertempuran yang mendebarkan, baru kali ini Musashi merasa bahwa dirinya merasa diambang kematian semenjak pertempuran sekigahara dulu, dia menoleh kearah mayat Kojiro "benar-benar musuh yang sangat menyeramkan" begitu pikir Musashi, dia tidak ingin bertemu kembali dengan orang seperti itu.

Musashi menarik nafas dalam, menenangkan diri lalu kembali kearah perahunya, perahu bergerak menuju lautan bebas dengan si pemenang diatasnya, orang itu adalah Shinmen Miyamoto Musashi.


Dari buku mushasi, beberapa sumber dan http://www.iopc.us/forum/index.php?topic=894.0;wap2


HARUS KUAT

Kalian harus kuat. Agar kamu bisa menolong dirimu sendiri. Membantu orang lain yang membutuhkan. Hiduplah sederhana karena kalian memil...