Pemimpin yang baik selalu mencuci kaki bawahannya dengan tersenyum.....
Suatu organisasi bisa kita bayangkan seperti tubuh kita. Ada kepala, ada tangan, ada kaki dan organ yang lain dengan fungsi dan tujuan berbeda. Kesemuanya bekerja sama untuk menopang tubuh dalam menjalankan kegiatan.
Alkisah terjadi suatu perdebatan di tubuh. Perdebatan mengenai siapakah yang terpenting di tubuh dan siapakah yang layak mendapatkan posisi Bos.
Kepala membanggakan diri menjadi organ terpenting, karena dialah sang pemikir dan dimana semua informasi serta keputusan diambil.
Tangan mengclaim bahwa bahwa dirinya lah yang melakukan semua pekerjaan dan karena kemampuannya bekerja maka dialah yang terpenting, dialah yang pantas disebut Bos.
Kaki tidak mau kalah, dia mengatakan bahwa dialah yang terpenting, kerena berkat jasanya membawa badan ketempat tujuan. Sehingga kepala dan tangan bisa melakukan pekerjaan.
Dalam perdebatan keras keempat anggota tubuh, tiba-tiba si Dubur berteriak lantang. "Akulah yang terpenting dan akulah yang semestinya disebut Bos".
Mendengar ucapan si Dubur.... tertawalah kepala, tangan dan kaki. Dengan tertawa dan mengejek mereka mengolok dan merendahkan si Dubur.,
Mendapat perlakuan buruk tersebut, dubur sangat marah. Lalu dia mulai melakukan aksi mogok.
Dengan tertawa mengejek berkatalah tangan pada dubur, "Hi Dubur, aku selalu membersihkanmu, aku melakukan pekerjaan-pekerjaan kotor untukmu dan sekarang kamu mengatakan dirimu Bos... ha ha ha..."
Tidak ketinggalan si Kepala dan Kaki mengolok si Dubur. "Kamu itu hanya berteman kotoran maka kamu selalu bau, kamu tidak pantas menjadi Bos.
Tangan, Kaki dan Kepala pada mulanya tidak memperdulikan aksi mogok si Dubur,
Tapi di hari ketiga Dubur masih melanjutkan aksi mogoknya, mulailah si Perut protest karena daya tampung sudah melebihi kapasitasnya. Sementara perut yang bertugas mengolah makanan menjadi energi mulai terganggu.
Karena energi tidak tersalurkan, si Kaki dan Si Kepala mulai mengalami masalah. Si Kaki menjadi lemas dan si Kepala menjadi pusing dan berkunang-kunang.
Si Tangan yang paling keras mentertawakan si Dubur juga mulai terkena imbasnya. Tidak ada energi membuatnya menjadi lemas.
Perut yang merasa paling terganggu dengan keadaan itu mulai marah dengan Kepala, Tangan dan anggota tubuh lain.
Setelah seminggu melakukan boikot, tubuh secara keseluruhan mulai tidak berdaya. Mereka mulai merayu Dubur untuk berhenti boikot. Tapi si Dubur tetap tidak mau berhenti boikot.
Akhirnya pada hari ke sepuluh semua anggota tubuh mengaku kalah dan setuju untuk mengangkat si Dubur menjadi Bos mereka.
Akhirnya setelah pengakuan itu, si Dubur menjadi Bos bagi seluruh anggota tubuh.

Saya tidak tahu, kenapa Mr. Happy tidak tidak pernah mengclaim dirinya penting? Pernah terbayang kalau dia berhenti bekerja....?? Perut bisa kembung karena air tidak bisa keluar. Mr. Happy tidak bekerja artinya neraka bagi semua anggota tubuh.
Menurut saya karena Mr. Happy paling banyak menerima keuntungan dari posisinya yang tersembunyi.

Moral cerita.
* Setiap organ dalam organisasi adalah penting. Kalau tidak penting semestinya keberadaan mereka tidak pernah ada.
Tidaklah penting siapa yang menjadi Bos. Semua harus bisa memimpin dan semua harus bisa dipimpin. Semua harus bisa jadi Bos yang lain harus bisa legowo menjadi bawahan.
Kadang orang meremehkan posisi bawah seperti office boy atau messenger tapi tanpa kehadiran mereka organisasi tidak berjalan lancar. Realitanya sebuah kantor bisa berjalan meski Bos tidak hadir selama seminggu. Tapi perusahaan akan kacau kalau selama sehari Office Boy tidak datang.
* Ada tokoh yang saya sebut Mr. Happy. Meskipun dia tidak bersuara tapi mungkin dialah penentu utama arah kebijakan organisasi. Seperti kata Sigmund Freud, "Performa kita digerakan oleh energi sex".
Bahkan ada yang mengatakan bahwa otak lelaki ada diantara kedua pahanya.
* Ada masanya Otak menjadi Bos, ada masanya Otot menjadi Bos. Tidak ada aturan mana yang lebih penting, kesemuanya digunakan untuk menjawab persoalan berbeda. Kadang keduanya bisa digunakan secara bersamaan.