Rintangan itu sebuah punggungan yang memanjang menghalangi jalan.
Rintangan itu tertutup lumut dan semak yang begitu tebal.
Setelah berkali gagal melewati karena licin dan berulang jatuh. Dengan bersusah payah dan saling bantu akhirnya aku menjadi orang pertama yang mencapai puncak.
Setelah mengikat slink pada sebuah tonggak dan melempar ke bawah aku meng explore gundukan itu.
Alangkah terkejutnya aku, ketika menyadari yang kami daki dengan bersusah payah itu adalah sebuah pohon besar yang tumbang.
Setelah dua temanku naik, mereka pun kagum.
Dengan diameter sekitar 5M dan memanjang sekitar 70M.
Dengan sepatu dan golok kucoba menguliti dan pohon itu dan aku membayangkan bagaimana pohon itu hidup dahulunya.
Bagaimana dia roboh?
Bertahun kemudian di Kalimantan saya menemukan hal yang sama. Sebuah pohon besar roboh. Dengan pangkal keropos karena digerogoti oleh kutu. Kesimpulanku pohon itu roboh karena kutu.
Perkawinan seorang teman akhirnya bubar.
Mahligai manis yang mereka bangun bertahan 10 tahun.
Tragisnya kisah ini hanya diawali dari sebuah "reuni SMA". Seperti kisah CLBK yang tidak sempurna.
Apa sang istri selingkuh? Kukira tidak.
Masalah menjadi rumit karena setelah reuni selesai sang istri bertemu kembali dengan sang mantan di sebuah rumah makan.
Pertemuan singkat yang begitu menyenangkan, berbagi cerita setelah lama tidak bertemu.
Tanpa alansan jelas, celakanya pertemuan ini tidak diceritakan kepada sang suami.
Celakanya lagi sang suami tahu karena sang manager rumah makan mengenali sang istri dan menceritakan kepada sang suami.
Kutu telah masuk dalam rumah tangga itu.
Seperti racun meracuni sendi kehidupan mereka.
Dari simulasi sederhana sampai simulasi rumit dipikirkan sang suami. Apa yang telah mereka kerjakan. Kenapa tidak diceritakan. Dan semua simulasi lain yang mengarah pada cerita menyakitkan.
Diawali dari kehidupan ranjang yang tidak semeriah dulu. Lalu mulai masuk ke fase apatis menjalani hubungan dan akhirnya perkawinan itu harus bubar. Karena sang suami dan sang istri mulai berpikir bahwa mereka talah tinggal didalam neraka.
Pelajaran dari kisah ini adalah.
Berbohong pada orang dekat kita, tidak pernah effective dan efficient.
Tidak effective karena pada akhirnya akan ketahuan. Realitanya orang dekat kita selalu tahu tentang kita. Tidak berbicara tapi tahu.
Dan seperti ungkapan menyimpan barang busuk. Seperti itulah kebohongan kepada orang dekat kita.
Tidak efficient artinya cost yang terjadi tidak mendapatkan hasil optimal. Kita menjadi tidak focus pada tujuan utama. Terlalu banyak pengorbanan harus dikeluarkan untuk menutupi sebuah kebohongan. Kehilangan kehangatan di tempat tidur. Kehilangan perlakuan baik yang semestinya diterima. Terlalu mahal harga yang harus dibayar dan pasti tidak sebanding dengan tujuan berbohong.
Jangan biarkan seekor kutu merusak hidup anda. Jangan biarkan seekor kutu merusak keindahan dunia. Jangan biarkan seekor kutu merobohkan kisah panjang yang telah anda bangun seperti pohon besar itu.