Saturday, March 15, 2014

KENAPA BOHONG


Kadang kita dihadapkan pada persoalan rumit dan akhirnya kita berpikir, bohong adalah jawaban terbaiknya. Ini bukan masalah besar.
Ketika dalam situasi yang tidak rumit dan kita berbohong, ini mesti sebuah masalah besar.
Seseorang pernah menasehati diriku, sebuah kebohongan akan memerlukan kebohongan lain untuk menutupinya. Kebohongan baru memerlukan kebohongan lain untuk menutupinya, begitu terus menerus dan secara tidak sadar akan menjadikanmu seorang pembohong.
Mungkin nasehat diatas tidak sepenuhnya benar. Itu kalau dilihat dari kebiasaan.

Sebuah ulasan seperti dilansir Lovepanky. Kenapa seseorang berbohong.

1. Kebiasaan
Berbohong bisa bersumber dari kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari. Mereka yang memiliki kebiasaan semacam ini lebih suka mengatakan ketidakjujuran ketimbang kebenaran.

2. Malu
Anda berbohong karena ingin menyembunyikan kejelekan atau kekurangan Anda. Ini bisa saja berkaitan dengan hubungan masa lalu Anda dengan sang mantan atau rahasia terdalam Anda yang tidak ingin diketahui siapa-siapa.

3. Tidak ingin menyakiti orang lain
Anda mungkin tidak ingin menyakiti hati pasangan. Anda takut Anda akan mematahkan hatinya dengan mengungkapkan kebenaran padanya.

4. Tidak ingin dihakimi
Beberapa orang tidak ingin membiarkan orang lain tahu rahasia terdalam mereka, yang dapat membuat orang lain menghakimi mereka. Sikap ini kemudian memunculkan keinginan untuk berbohong agar dapat menutupi kekurangan atau rahasia yang disembunyikan.

5. Cara paling mudah
Mengatakan kebenaran sangatlah rumit dan sulit. Dan itu bisa mempengaruhi hidup Anda secara negatif. Alhasil, berbohong menjadi cara termudah untuk mengatasi masalah tersebut.

6. Tidak menghormati diri sendiri
Anda tidak berpikir bahwa Anda memiliki jawaban yang cukup meyakinkan untuk orang lain, sehingga akhirnya Anda berbohong. Ini merupakan tanda bahwa Anda tidak menghormati diri sendiri.

Inilah enam alasan mengapa seseorang akhirnya berbohong pada pasangan atau orang-orang di sekitarnya. Ini menurut Lovepanky.

Aku lebih suka mengatakan. Setelah seseorang menjadi dewasa dan mampu bertanggung jawab secara hukum, alasannya adalah "berbohong karena ada manfaatnya".
Manfaat bagi diri sendiri atau orang lain.

Faktor Manfaat Bagi Pembohong
Mengapa Anda mau berbohong? Salah satunya adalah karena bohong memberikan manfaat kepada Anda, baik secara langsung maupun tidak. Jikalau berbohong merugikan Anda, kira-kira apakah Anda mau berbohong? Terdapat beberapa manfaat yang bisa diraih jika melakukan kebohongan. Kemanfaatan bagi diri si pembohong bisa berupa kemanfaatan psikis maupun fisik dan material. Mungkin Anda hanya bisa mendapatkan satu manfaat dari satu kebohongan. Akan tetapi mungkin juga beberapa manfaat bisa sekaligus Anda dapatkan dari satu kebohongan.

Berikut adalah manfaat-manfaat yang mungkin bisa didapat dari melakukan kebohongan dan menjadi sebab seseorang melakukan kebohongan. Coba Anda ingat-ingat mana yang paling sering Anda lakukan.

Melindungi kepentingan
Menguntungkan kepentingan
Menimbulkan respon emosional tertentu yang diinginkan
Melindungi dari rasa malu, kehilangan muka, atau terlihat buruk
Melindungi dari ketidaksetujuan
Melindungi dari rasa terluka
Melindungi dari kekhawatiran
Melindungi dari konflik
Melindungi dari ketidaknyamanan
Melindungi privasi
Membuat terlihat lebih baik dari yang sebenarnya
Membuat tampak berbeda dari sebenarnya
Mengatur perasaan, emosi dan mood yang dimiliki
Mendapatkan keuntungan personal bagi
Membuat sesuatu lebih mudah atau lebih nyaman
Membantu mendapatkan informasi yang diinginkan
Membantu mendapatkan apa yang diinginkan
Melindungi dari hukuman fisik
Melindungi aset, properti atau harta
Melindungi keamanan
Melindungi dari kehilangan status atau posisi tertentu
Melindungi dari sesuatu yang mengganggu atau yang tak ingin dilakukan

Faktor Manfaat Bagi Orang Lain
Mungkin Anda berbohong bukan untuk diri Anda tapi untuk orang lain. Misalnya pada saat Anda diminta teman Anda untuk membohongi pacarnya kalau teman Anda itu sedang bersama Anda, padahal teman Anda sedang bersama selingkuhannya. Demikian juga saat kakak Anda dicari-cari preman yang mau menghajar, tentu saja Anda akan lebih suka berbohong kakak tidak di rumah daripada kakak Anda kena hajar.

Secara rinci, berikut beberapa alasan yang mungkin membuat Anda berbohong demi orang lain.

Melindungi atau meningkatkan keadaan orang lain secara psikologis
Melindungi atau menguntungkan kepentingan orang lain
Melindungi orang lain dari rasa malu, kehilangan muka, atau terlihat buruk
Melindungi orang lain dari ketidaksetujuan atau luka hati,
Melindungi orang lain dari kekhawatiran
Melindungi orang lain dari konflik
Melindungi orang lain dari ketidaknyamanan
Melindungi privasi orang lain
Membuat orang lain terlihat lebih baik dari yang sebenarnya
Membuat orang lain tampak berbeda dari sebenarnya
Mengatur perasaan, emosi dan mood yang dimiliki orang lain
Mendapatkan keuntungan personal bagi orang lain
Membuat sesuatu lebih mudah atau lebih nyaman bagi orang lain
Membantu orang lain mendapatkan informasi yang diinginkan
Membantu orang lain mendapatkan apa yang diinginkan
Melindungi orang lain dari hukuman fisik
Melindungi aset, properti atau harta orang lain
Melindungi keamanan orang lain
Melindungi orang lain dari kehilangan status atau posisi tertentu
Melindungi orang lain dari sesuatu yang mengganggu atau yang tak ingin dilakukan

Wowww..... ternyata rumit juga masalah bohong berbohong.
Aku pernah dibohongi temanku, pacarku, istriku, rekan kejaku, rekan bisnisku dan anaku juga pernah. 
Dan tentu saja aku pernah berbohong pada temanku, pacarku, istriku, rekan bisnisku, atasanku dan anaku juga.

Beberapa kisah menarik.

Aku pernah dibohongi istriku. Kukira kebohongannya muncul karena ketakutan yang begitu besar yang bisa mengancam keutuhan perkawinan kami.
Dia berbohong karena takut, bahwa ketika aku mengetahui kisah sebenarnya aku akan meninggalkannya.
Setelah memahami situasi. Aku menyimpulkan ini memang sebuah kesalahan. Dan aku tahu persis ini sebuah kesalahan serius. Tapi aku tahu persis, ini tidak akan membubarkan perkawinan kami.
Begitu hebatnya pertengkaran kami, sampai kami memerlukan penasehat perkawinan untuk melewati ini.
Sebuah nasehat aku terima, "biarkan saja". Waktu akan menyelesaikan ini semua. Hanya perlu kesabaran untuk melewatinya.
seperti sebuah bawang, berlapis lapis seperti bawang. Sebuah sikap defensif muncul.

Setelah waktu berlalu lama. Setelah muncul keberanian untuk mengungkapkan. Atau setelah aku bosan memikirkan. Kedamaian mulai muncul diantara kami.
Hal yang paling menyakitkan adalah bahwa ini makan waktu yang sangat lama. Kadang kupikir, kenapa tidak langsung diutarakan. Mungkin seseorang, meskipun sadar dirinya salah, masih memerlukan egonya. Syukurlah sudah berlalu.

Mantan pacar. 
Mantan memang memiliki kebiasaan berbohong. Paling tidak itu kuketahui setelah lama kami berpacaran.
Suatu hari kusadari, ya biarlah. Toh tidak ada orang sempurna di dunia ini.

Ada sebuah kejadian dimana dia berkencan dengan selingkuhannya di sebuah hotel sederhana. Tanpa dia sadari seseorang memergoki dan melaporkan hal ini kepadaku. Ini sebuah perselingkuhan dan bukan sebuah kebohongan.
Tapi ketika dia datang kepadaku dan bersikap seolah tidak ada apapun terjadi, itu sebuah kebohongan.
Bahkan ketika aku memancingnya untuk menceritakan. Sampai suatu hari kusadari, andai dia mengatakan matahari panas, aku tidak akan mempercayai.
Begitualah sebuah kisah harus berakhir. Selain suka bohong ternyata mantan juga bukan orang yang mengagungkan cinta.

Sekali lagi.... Wow....

Aku ingin menceritakan kisah kebohonganku. Tapi sepertinya tidak akan menarik. Lagian aku sudah mulai mengantuk.... So ..... Selamat tidur.

No comments:

Post a Comment

HARUS KUAT

Kalian harus kuat. Agar kamu bisa menolong dirimu sendiri. Membantu orang lain yang membutuhkan. Hiduplah sederhana karena kalian memil...