Wednesday, February 25, 2015

10 Perbedaan Antara Mereka yang Sukses dan Mereka yang Akan Terus Biasa-Biasa Saja

Pernahkah kamu penasaran kenapa tidak semua orang bisa keluar menjadi sukses dalam kehidupan mereka? Terkadang malah seseorang yang dibesarkan dalam fasilitas-fasilitas dan berbagai kenyamanan bisa mengambil keputusan-keputusan sembarangan, mangkir dari tanggung jawab, dan tak pernah mengetahui apa makna dari hari-hari yang dilaluinya. Sebaliknya, seseorang bisa dibesarkan dalam keluarga yang biasa-biasa saja, belajar mengambil kesempatan dalam kesempitan yang dilaluinya, hingga akhirnya mampu menjalani hidup yang bermakna. Ini menunjukkan, kesuksesan lebih banyak kaitannya dengan mental dan kerja keras kita daripada kondisi keluarga yang di mana kita lahir. Artinya, orang yang berasal dari manapun dan dari keluarga apapun punya kesempatan untuk menjadi sukses — jika mereka punya mental yang tepat.
Lantas apakah itu yang disebut dengan mental orang-orang sukses? Di bawah ini adalah 11 perbedaan mental antara mereka yang sukses dan mereka yang akan jadi biasa-biasa saja selamanya.
1. Bagi orang biasa, orang sukses adalah mereka yang banyak harta. Bagi orang sukses, harta hanyalah alat untuk mewujudkan tujuan mereka yang sebenarnya.
Harta adalah alat, bukan tujuan
Harta adalah alat, bukan tujuan via www.huffingtonpost.ca
Perbedaan antara mereka yang sukses dan mereka yang biasa-biasa saja sebenarnya sesederhana bagaimana keduanya memandang nilai uang.
Bagi orang yang biasa-biasa saja, “sukses” adalah memiliki banyak uang dan harta. Selain simpanan yang aman di berbagai bank, sukses juga berarti bisa bersekolah di sekolah elite, memiliki gadget terbaru, bisa ke luar negeri sesering mungkin, atau punya mobil lebih dari satu. Orang yang sukses adalah orang yang bisa memiliki kenikmatan-kenikmatan di atas.
Nyatanya bagi mereka yang benar-benar sudah merasakan kesuksesan, “sukses” bukanlah tentang cara mendapatkan sebanyak-banyaknya kenikmatan. Sukses adalah tentang memikirkan bagaimana cara memanfaatkan kenikmatan-kenikmatan itu untuk mewujudkan tujuan yang lebih besar lagi. Ya, orang sukses tidak akan puas hanya bisa bersekolah di tempat baik, memiliki gawai yang canggih, atau pergi ke luar negeri. Lebih dari itu, mereka juga akan memikirkan cara terbaik untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah mereka dapat di sekolah ke masyarakat. Mereka mengambil pelajaran hidup terbaik dari perjalanan-perjalanan mereka ke luar negeri, dan menjadi pribadi yang lebih rendah hati. Prinsip mereka, kenikmatan-kenikmatan itu hanyalah alat untuk memiliki hidup yang lebih bermakna. Karena menghidupi makna adalah kesuksesan yang sebenarnya.
2. Orang yang sukses dalam arti nyata tak akan lupa bahwa hidup tidak hanya berisi kerja. Pada hal-hal penting lainnya, mereka setia.
Bukan hanya kerja
Bukan hanya kerja via www.businessinsider.co.id
Mereka tak mengorbankan kehidupan pribadi mereka. Alih-alih terus bekerja dan berusaha, mereka juga ingat akan keluarga, sahabat, dan Tuhannya. Mereka yang ‘kurang sukses’ biasanya tak mengindahkan bagian ini.
Ketika banyak orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang tanpa memperhatikan kehidupan pribadi, mereka justru sadar bahwa untuk mendapatkan kesuksesan yang sesungguhnya, mereka juga harus menjaga kehidupan pribadi mereka sendiri, baik dari segi fisik, mental, dan spiritual.
3. Membicarakan keburukan orang tidaklah menarik mereka. Orang sekitar justru dijadikan inspirasi yang mesti dihormati.
Tak mudah bergunjing
Tak mudah bergunjing via www.stylesaint.com
Orang-orang yang sukses memperlakukan orang lain dengan sangat hormat, dan menghargai setiap perbedaan dan karakter masing-masing individu. Mereka tak akan pernah tertangkap basah memulai percakapan dengan kalimat:
“Tahu nggak, tadi tuh si X…”

Bagi mereka, orang lain itu ada bukan untuk dibicarakan keburukannya. Orang lain ada untuk menawarkan pelajaran dan inspirasi kepada kita. Bukannya mencari celah buruk orang sekitar, orang-orang yang benar-benar sukses justru memperlakukan mereka dengan penuh penghargaan. Ini karena mereka tahu, dari mana saja mereka bisa belajar.
4. Mereka tak hanya bekerja keras, namun juga bekerja cerdas. Hak tubuh untuk beristirahat selalu mereka bayar lunas.
mereka punya waktu istirahat yang cukup
mereka punya waktu istirahat yang cukup via pixgood.com
Selama ini, kita selalu diajarkan untuk bekerja keras. Mengorbankan reuni dengan teman lama, waktu luang di akhir pekan, hingga waktu tidur malam agar bisa menghasilkan karya terbaik yang bisa ada. Menunda kesenangan-kesenangan pribadi agar bisa lebih berkonsentrasi meraih ambisi.
Kita lupa bahwa yang tak kalah pentingnya dari bekerja keras adalah bekerja cerdas. Mengetahui ritme kerja tubuh, memaksimalkan kapasitas otak, menghindari distraksi. Dengan ini, kita tak perlu mengorbankan banyak waktu luang demi target-target pekerjaan. Kita pun tak perlu menggunakan waktu istirahat untuk bekerja.
Karena istirahat adalah hak setiap manusia. Dengan istirahat, tubuh serta pikiran kita akan menjadi segar dan siap untuk menghadapi segala tantangan. Jika kita memaksa untuk bekerja secara terus-menerus, kita tak akan memiliki waktu untuk berpikir jernih. Lagipula, apa kita mau menghabiskan masa muda hanya untuk bekerja, sebelum tiba-tiba menjadi tua lalu meninggal dunia?
5. Kesuksesan tak pernah datang sekejap mata. Ia baru mau mengetuk pintu setelah mencium bau darah dan keringatmu.
Kesuksesan tak datang sekejap mata
Kesuksesan tak datang sekejap mata

Bahkan segala macam ketakutan dan kekhawatiran mengenai masa depan selalu mewarnai langkah manusia. Maka tak jarang banyak orang yang menghalalkan segala cara demi mendapatkan keinginan mereka. Berbuat curang, korupsi, mengambil yang bukan haknya, menipu, adalah contoh yang sering temui di masyarakat. Alih-alih tergiur dengan keuntungan instan, orang-orang sukses justru tetap berpegang teguh pada prinsip mereka.
6. Ilmu adalah kue manis yang harus dibagi-bagi. Bagi orang-orang yang benar-benar sukses, percuma punya makanan enak kalau harus dihabiskan sendiri.
Almarhum Bob Sadino, tak pernah pelit ilmu
Almarhum Bob Sadino, tak pernah pelit ilmu via gastronomy-aficionado.com
Mungkin di dunia ini kita akan sering dihadapkan pada orang yang enggan membagi ilmunya. Baik di teman kampus maupun teman kantor, ada saja yang tidak mau membagi pengetahuaanya kepada para junior. Mungkin karena alasan tidak mau disaingi, atau tak ingin jabatannya diambil oleh mereka yang lebih berkompeten. Tipe-tipe orang yang seperti ini biasanya adalah orang yang malas, dan tak mau pindah dari zona nyamannya.
Orang yang sangat sukses justru sadar bahwa membagi ilmunya kepada orang lain justru akan sangat bermanfaat bagi tujuan-tujuan mereka. Mereka sadar bahwa generasi muda-lah yang akan menjadi penerus.
7. Orang sukses dan orang biasa sama-sama pernah terpuruk gagal. Namun, orang sukses tak pernah kehilangan rasa percaya pada rencana Tuhan.
Sama-sama pernah terpuruk dan gagal
Sama-sama pernah terpuruk dan gagal via inanutshell.ca
Meski telah diterpa dengan berbagai macam cobaan, mereka tetap tegar dan berusaha untuk bangkit lagi. Tak ada kata menyerah dan putus asa di dalam kamus mereka. Cobalah kalian lihat sendiri, adakah orang sukses yang dalam perjalanannya sama sekali tak menemui kegagalan? Kamu bahkan akan terkejut jika menemukan fakta bahwa orang-orang yang paling sukses justru lebih banyak mengalami hal buruk dibanding mereka yang ‘kurang sukses’.
Yang membedakan mereka adalah kepercayaan yang tak pernah pudar pada rencana Tuhan. Ketika terpuruk karena kegagalan dan bahkan hampir mencapai kebangkrutan, mereka tidak mengkhianati nilai-nilai kegigihan yang selama ini mereka percaya. Bagi mereka, ini hanyalah cara Tuhan menyuruh mereka mempersiapkan diri sebelum menjemput rezeki yang lebih besar lagi. Karena Tuhan adalah satu-satunya dzat yang tak pernah mengkhianati perkataan-Nya sendiri.
8. Mereka tak merasa paling pintar meski gemar berbagi ilmu. Justru, merekalah yang paling mudah mengaku tidak tahu.
Mereka tahu mereka tidak tahu
Mereka tahu mereka tidak tahu via 8tracks.com
Daripada menebak-nebak dengan jawaban yang klise dan terkesan dibuat-buat, mereka lebih memilih untuk mengatakan bahawa mereka memang tidak tahu. Mereka berhati-hati, dan lebih memilih untuk meminta saran atau nasehat kepada orang yang lebih ahli untuk menghindari kesalahpahaman dan keputusan yang salah.

9. Mereka pun sadar bahwa kebahagiaan itu nyata hanya jika bisa dibagi.
Berbagi kepada sesama
Berbagi kepada sesama via mcgrawhillfinancial.tumblr.com
Apalah arti hidup ini jika kita hanya menikmati nikmat yang didapat seorang diri. Dengan berbagi kepada orang lain menunjukkan bahwa kita peduli, kita sadar bahwa kita tak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, dan yang lebih penting adalah kita dapat berbagi secuil kebahagiaan kepada mereka yang lebih membutuhkan. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain?
10. Alih-alih membenci dan sibuk berkompetisi, mereka belajar untuk mencintai. Bahkan jika itu musuhnya sendiri.
Cintai musuhmu
Cintai musuhmu via www.gcurley.info
“Musuh yang pintar lebih baik daripada teman yang bodoh.”
Pepatah Arab
Mereka sadar, dengan membenci musuh-musuh atau saingan mereka, akan mengakibatkan rasa sakit di dalam hati yang bahkan bisa berimplikasi kepada kebencian dan rasa khawatir yang berlebih. Daripada membenci, toh lebih baik saling bekerja sama untuk mendapatkan tujuan yang ingin dicapai. Bahkan kekuatan dan keberanian yang sebenarnya adalah bagaimana caranya mencintai mereka yang tak mudah untuk dicintai.

Nah, sudahkah kalian mempraktikkan salah satu dari sifat-sifat orang sukses diatas? Jika belum, Hipwee sarankan mulai sekarang untuk segera mempraktikkan beberapa diantaranya. Good luck!
Sumber : http://www.hipwee.com/

Saturday, February 21, 2015

TERIMA KASIH TELAH MENJADI ISTRI DAN IBU

Banyak hal dikorbankan seorang wanita untuk menjadi seorang istri.
Banyak hal dikorabnkan seorang istri untuk menjadi seorang Ibu.



Ketika mata kita terbuka, hingga nanti ketika mata kita tertutup dalam lelap tidur malam. Seorang Ibu dan seorang istri dengan setia menajalankan segala tugasnya.
Mereka bangun paling awal dan tidur paling larut.
Kita bisa melihat dari pagi hingga malam mereka bergelut dengan urusan rumah tangga. Dengan tujuan mulia, anak-anak menjadi sehat dan tumbuh dengan bahagia. Agar suaminya bisa menjalankan kegiatan pokonya menjadi kepala rumah tangga.

Ketika waktu menjelang senja, kita menemukan tangan mereka begitu kasar. Tumpukan cucian dan setumpuk pekerjaan rumah tangga lainnya telah merusak keindahan tangan itu.
Kita bisa menemukan sorga itu tidak lagi seindah ketika pertama kali mendatanginya. Buah hati yang kita miliki tidak datang diantar bangau, seperti cerita kita dengar diamasa kecil kita. Buah hati kita datang dengan berbagai kerusakan dan pertaruhan.
Payudara indah yang telah menghidupi anak-anak tidak sekencang dan seindah ketika pertama kali kita menyentuhnya. Selain gravitasi dan umur, anak-anak telah memberi andil besar dalam penurunan dan berkurang kekencangannya.


Banyak hal telah kalian pertaruhkan untuk menjadi seorang istri dan seorang Ibu. Banyak hal telah kalian korbankan untuk menjadi seorang istri dan Ibu bagi kami.
Terima kasih atas segala hal yang telah kalian lakukan kepada kami. dan kami sangat hormati atas kedua keputusan besar yang telah kalian lakukan.
Kami sangat menghargainya.

Kalau ada lelaki memandangmu buruk karena tubuhmu tidak seindah dulu. Mintalah padanya untuk menghormati setiap pengorbanan yang telah kalian lakukan.
Kalau hal itu juga tidak dia berikan, yakinlah lelaki itu tidak baik untuk suami dan ayah bagi anak-anakmu.

Dari lubuk hati terdalam..... Terima kasih.... telah menjadi seorang istri dan Ibu bagi kami.

Monday, February 16, 2015

Cinta Sejati Tidak Harus Memiliki

Mencintai dan memiliki adalah hal berbeda.
Mencintai berarti kamu ingin orang yang kamu cintai berbahagia.
Tidak ada yang perlu dikorbankan, karena cinta tidak memerlukan pengorbanan.
Segala hal yang kita lakukan, hanya untuk membahagiakan orang yang kita cintai.


Dream of Me.

It's hard to be away from the one you love
And the day seemed slowly drifting by
But my darling
I'd be home in your arms were I belong
So I'm sending you this poem from my heart

Refrйn:
Dream of me when you're lonely
Dream of me when you're sad
'Cause darling I want you only
You're the nicest, nicest love I've ever had

Although we are many, many miles apart
You are always in my aching heart
But my darling
I'd be home in your arm were I belong
So I'm sending you this poem from my heart

Refrйn

Dream of me when you're lonely
Dream of me when you're sad
'Cause darling I want you only
You're the nicest, nicest love I've ever had
So dream of me when you're lonely
Dream of me when you're sad
'Cause darling I want you only
You're the nicest, nicest love I've ever had
You're the nicest, nicest love I've ever had
So dream of me

https://www.youtube.com/watch?v=7MsQHAsgcnE

Aku pertama kali bertemu dengannya dalam suatu persoalan.
Kata-kata keras terlontar dari lembut bibirnya. Aku terkejut dan kutunjukan rasa tidak senang.
Kubantah dalam argumen yang kupahami dengan baik dan benar.
Tapi kecerdasan dan kepiawaiannya menggunakan kata mendesaku.
Kami akhiri pembicaraan dengan kegondokan luar biasa dalam dadaku.

Waktu berlalu dan kami sering bertemu.
Kami berdiskusi banyak hal. Dari soal agama, mengurus dan membesarkan anak.
Pandangan ekonomi, perilaku sosial dan banyak persoalan lain.

Dia begitu tertib dan teratur dalam banyak hal. Berdisiplin dan bekerja keras. Menyelesakan masalah dengan kearifan dan kesabaran.
Kami dua manusia berbeda. Tapi kita berbicara panjang lebar tentang dunia dan itu semua begitu menyenangakan untuk dikenang.
Dia begitu menjunjung tinggi kehormatan dan kesopanan. Tutur katanya mesti tajam selalu dalam batas kesopanan dan kepatutan.
Tubuh kecil dengan ketegasan seorang manager begitu ketara.
Meski terkadang dia pusing dengan seribu perkara, namun semua selalu dapat diselesaikan.

Pelajaran beharaga yang paling utama aku peroleh adalah ketika suaminya berselingkuh.
"Biarlah... Aku sibuk mengurus anak dan dia sibuk berselingkuh. Suamiku tidak mature sama sekali. Cara pandang kami tentang dunia sudah berbeda. Aku tidak marah dan tidak akan menangis untuk hal ini. Aku hanya berpikir kami telah memilih jalan berbeda.
Tidak perlu marah, tidak perlu sakit hati. Kami hanya memilih hal berbeda dan perpisahan sudah semestinya terjadi."

Hari ini dia mengajaku bertemu dan dia berbicara tentang rencana pernikahan.
Aku terkejut dan dapat memahaminya.
Dalam pikiran egoisku... "Lalu aku kehilangan teman asyik berdiskusiku".
Dalam pikiran bijakku akhirnya kukatakan... "Good... akhirnya kamu menemukan hal terbaik bagimu".

Aku ikut berbahagia ... Aku akan kehilangan teman bediskusi yang menyenangkan sepertimu.
Teman berdebat yang tidak pernah mundur dari keyakinan.
Aku sangat hormat dan kagum padamu.
Aku akan kehilangan suasana ketika anakmu merajuk didepan umum dan kamu kehabisan kata-kata untuk meredamnya.
Aku akan kehilangan teman berdiskusi tentang film yang kita tonton.
Aku akan kehilangan banyak hal darimu.
Tapi aku mendapatkan kebahagiaan dari keberhasilanmu mendapatkan belahan jiwamu.

Semoga keinginanmu bertemu seseorang yang bisa menemani di hari tuamu terkabul.
Semoga keluargamu bisa solid, bekerja sama meraih kebahagiaan keluarga.

Selamat berjuang Bu.... Doaku menyertaimu.

Sunday, February 15, 2015

Penolong Bagimu 1

Ketika kamu jatuh kedalam jurang, raihlah apa saja yang bisa kamu pegang.
Mungkin itu akar rapuh atau belukar kecil di dinding jurang.
Mungkin itu tidak bertahan lama menahan tubuhmu tapi paling tidak bisa memperlambat jatuhmu.
Memberi kesempatan bagimu untuk memilih sebatang pohon atau tonjolan batu didinding jurang.


Dikisahkan seseorang yang hidupnya lurus dan dekat dengan Tuhan, tinggal disebuah desa. Begitu dekat dirinya dengan Tuhan semua permohonan dalam doanya selalu tekabul. Orang tersebut bernama Soleh.
Suatu hari, hujan deras mengguyur desa itu semalaman, pagi hari desa tempat Soleh terkena banjir.
Pagi itu air mulai naik dari satu mata kaki akhirnya setinggi lutut.
Siang itu ketika air setinggi lutut para tetangga datang untuk mengajaknya mengungsi. "Ayo Pak Soleh kita pergi mengungsi ketempat lebih tinggi" ajak beberapa tetangga kepada Pak Soleh.
"Aku akan tinggal di rumah saja dan berdoa mohon pertolongan Tuhan" jawab Pak Soleh mantab.
Para tetangga pergi meninggalkan Pak Soleh dirumahnya.
Hujan deras tidak kunjung berhenti.
Sekitar jam 3 sore, air mulai naik setinggi pinggang orang dewasa, Pak Soleh dan keluarganya akhirnya memutuskan untuk naik keatas genting.
Sekitar jam 6 sore, beberapa anggota tim SAR datang kerumah Pak Soleh dengan perahu dan mengajak keluarga Pak Soleh untuk mengungsi. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya Pak Soleh sekeluarga memutuskan untuk tetap tinggal di atap rumah mereka.
"Aku akan tinggal di rumah saja dan berdoa mohon pertolongan Tuhan, saat ini hujan tidak sederas semalam. Kukira sebentar lagi air akan surut" jawab Pak Soleh pada team SAR.
Sekitar jam 9 malam datang Pak Lurah dan beberapa polisi untuk mengevakuasi Pak Soleh, Tetapi kali ini Pak oleh tetap menolak untuk dievakuasi.

Hujan di desa itu memang mulai reda. Tetapi hujan di gunung turun dengan derasnya.
Sekitar jam 3 pagi Pak Soleh dan sekeluarga tengggelam dan semuanya tidak selamat.

Di akherat Pak Soleh protes pada Tuhan. "Tuhan kenapa Engkau tidak menolong aku dan keluargaku? Aku selalu menjalankan perintahmu dan menjauhi segala laranganMu".
Tuhan menjawab "Pak Soleh, aku sudah berusaha keras menolongmu"Pertama, ketika para tetanggamu sibuk mengungsi dan kebingungan, mereka masih kuingatkan untuk mengajakmu serta.
Kedua, ketika tim SAR sedang sibuk didaerah lain, mereka kuminta datang kedesamu untuk menyelamatkanmu.
Ketiga, ketika Pak Lurah sedang sibuk mengurus para pengungsi dan menolong orang lain, kuminta dia mendatangimu dan mengajakmu pergi ketempat aman.
Sekarang kamu bertanya padaku, kenapa aku tidak menolongmu."

Moral cerita.
Kesulitan selalu datang, kita selalu diberikan penolong oleh Tuhan kehadapan kita. Kesalahan terbesar kita adalah tidak mau menerima pertolongan dari Tuhan untuk kita.
Ketika kita jatuh, kita malahan menyalahkan Tuhan dan orang lain atas kejatuhan itu.




HARUS KUAT

Kalian harus kuat. Agar kamu bisa menolong dirimu sendiri. Membantu orang lain yang membutuhkan. Hiduplah sederhana karena kalian memil...