
Kisah Pertama
Konon Adolf Hitler mempunyai ayah seorang Yahudi, dimana ayahnya sering berbuat kasar pada ibunya ia ingin menolong tetapi tidak dapat berbuat apa-apa sampai menimbulkan kepahitan pada Hitler. Kemudian setelah ia beranjak dewasa ia berpacaran dengan seorang wanita Yahudi, namun ia ditinggalkan dan menikah dengan laki-laki lain sehingga menimbulkan goresan luka hati. Kemudian ia bertemu dengan seorang wanita tunasusila orang Yahudi dan melakukan hubungan seksual dan akhirnya ia terkena penyakit kelamin, maka bertambah bencilah ia terhadap orang Yahudi. Sampai pada suatu saat ia memperoleh kekuasaan ia memerintahkan untuk membantai 6 juta orang Yahudi pada perang dunia ke II. Itu semua karena Hitler membiarkan kepahitan berakar dalam hatinya.
Kisah Kedua
"Ambilah sebuah batu".
Yudas dengan bergesas mengambil batu besar tapi masih kuat baginya untuk mengangkatnya.
Petrus demikian pula, dia mengambil batu tapi berbeda dengan Yudas dia mengambil batu kecil seukuran kira-kira tangannya mudah menggenggam.
Lalu mereka kembali dan menunjukan batu itu.
"Lemparlah sejauh kamu mampu".
Lalu Petrus melemparkannya sangat jauh hingga mata tidak mampu melihat kemana batu itu jatuh. Berbeda dengan Yudas, batu besar itu hanya mampu dia lempar sejauh beberapa kaki dari tubuhnya.
"Sejauh kamu melempar sejauh itu pula tanah yang akan kalian miliki dimasa depan".
Begitulah kepahitan dalam diri Yudas muncul pada awalnya.
Beberpa minggu kemudian.
"Ambilah sebuah batu".
Belajar dari kesalahan masa lalu Yudas mengambil batu kecil.
Belajar dari masa lalu Petrus mengambil batu besar, karena Petrus sudah memilik tanah luas.
Lalu mereka membawa batu itu.
"Karena kalian lapar... Aku merubah batu itu menjadi roti bagi kalian".
Begitulah kepahitan muncul kembali setelah kepahitan awal belum terobati.
Beberapa minggu kemudian.
"Ambilah dua buah batu".
Belajar dari pengalaman, Yudas mengambil satu buah batu besar tapi tidak sebesar dulu dan sebuah batu kecil sebesar kelereng.
Belajar dari pengalaman, Petrus mengambil dua buah batu kecil.
Jadilah itu biji pelir kalian.
Bisa kalian bayangkan betapa sulitnya Yudas menjalani kehidupan dengan kondisi semacam itu?
Begitulah kepahitan hidup.... Dan kita semua tahu. Apa yang terjadi pada Yudas setelah itu? Apa yang terjadi pada Petrus setelah itu. Kisah ini benar-benar merubah jalan hidup mereka.
Begitulah kepahitan hidup.... Dan kita semua tahu. Apa yang terjadi pada Yudas setelah itu? Apa yang terjadi pada Petrus setelah itu. Kisah ini benar-benar merubah jalan hidup mereka.
Kisah pertama adalah kisah nyata. Kisah kedua hanya lelucon.
Tapi pada intinya.... Cabutlah kepahitan selagi kamu mampu, selagi bisa.
Sebagian besar keputusan kita, berada di alam bawah sadar kita. Mari buat alam bawah sadar kita selalu sehat.